Nagari Gaung
Nagari
Gauang merupakan salah-satu nagari yang tergabung dalam kecamatan
Kubung, Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Secara georafis memiliki latar
belakang alam yang berbukit, berlembah dan dataran yang umumnya
membentang berupa sawah dan gurun. Berpenduduk sekitar 2500 jiwa, mata
pencaharian masyarakatnya mayoritas petani, dan sekitar 10 persen
diantaranya hidup merantau.
Nagari
yang juga tergabung dalam kawasan Kubuang Tigobaleh sebagaimana telah
dijelaskan dalam Tambo Alam Minangkabau ini, memiliki cirikhas sendiri
dan bahkan terkesan unik. Masyarakatnya hingga sekarang masih memegang
teguh nilai-nilai Islam, adat istiadatnya pun terbilang cukup kental.
Maka tak jarang pada saat-saat tertentu pelaksanaan berbagai ritual adat
dan agama bisa bisa disaksikan di daerah ini, seperti diantaranya
tradisi mauluik menggunakan rebana dan kitab baranzanzi, rayo tampek,
basimbua ke batu batuduang, batulak bala, serta lain sebagainya.
Gauang
terbagi dalam tiga jorong diantaranya jorong Bansa, Gelanggang dan
Gando, dengan ibu nagarinya jorong Bansa. Memiliki sebuah Masjid tua
bernama Masjid Raya Gauang, didukung 12 surau yang tersebar di setiap
penjuru. Sebagai sandaran hidup bagi masyarakat, Gauang memiliki hutan
cukup luas yang berbatasan dengan daerah Saok Laweh, Panyakalan, Sei
Lasi, Taruang-Taruang, serta hamparan sawah mengandalkan sumber mata air
dari hulu hutan dan Bukit Tandang.
Dibidang agama, ternyata di nagari ini juga cukup kental, umumnya masyarakat setempat penganut tareqat naqsabandiyah. Di Jorong Bansa terdapat maqam syekh Imam Maharajo, yang mana menurut warga beliau dahulu diyakini sebagai guru besar penyebar Islam pertama kali di kawasan Kubuang Tigobaleh. Lokasi maqam mekuburan Syekh Imam Maharajo dianggap keramat dan sakral, sehingga pada bulan syafar digelar kegiatan basyafa kecil ke lokasi pemakaman tersebut sebelum ke maqam Syekh Burhanuddin di Ulakan Pariaman.
sumber : http://nagarigauang.blogspot.com/2012/02/alam-nagari-gauang.html
1 komentar:
Mokasiii min
Posting Komentar