Translate

KAB. SOLOK

Kabupaten Solok adalah sebuah kabupaten di provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 7.146 km² dan populasi 500.000 jiwa. Ibu kotanya ialah Arosuka.
Kabupaten Solok dibentuk berdasarkan UU No. 12 tahun 1956 tentang pembentukan daerah otonom dalam lingkungan propinsi Sumatera Tengah. Dalam UU ini dinyatakan bahwa pusart pemerintahan kabupaten Solok berada di Solok, salah satu nagari dalam kabupaten Solok.
Tahun 1970, ibukota kabupaten Solok ini berubah status menjadi Kotamadya, sehingga pusat pemerintahan kabupaten Solok berada dalam wilayah pemerintahan Kotamadya Solok.
Secara berangsur angsur kemudian pusat pemerintahan kabupaten Solok "digeser" ke Koto Baru, Kecamatan Kubung. Namun seiring dengan perkembangan pemerintahan kemudian, Kotobaru tidak memadai lagi untuk berfungsi sebagai pusat pemerintahan karena beberapa faktor, antara lain:
  • Lahan milik pemerintah yang tersedia sangat terbatas, sehingga tidak mungkin untuk mengembangkan gedung / sarana perkantoran.
  • Lahan masyarakat disekitar Koto Baru adalah sawah yang subur yang didukung oleh irigasi yang baik dan produktivitasnya cukup tinggi, sehingga "sayang" kalau mesti dialih fungsikan untuk menjadi perkantoran pemerintah.
  • Letak Koto Baru tidak berada ditengah tengah wilayah administrasi pemerintahan kabupaten sehingga cukup menyulitkan bgi masyarakat yang berjarak jauh.
  • Karena ketebatasan lahan di Koto Baru, sebagian bangunan perkantoran pemerintah kabupaten Solok masih terdapat dalam wilayah administrasi Kota Solok, sehingga mempersulit koordinasi/konsultasi antar Unit Kerja. Juga terpisahnya perkantoran ini membuat prosedur pelayanan masyarakat menjadi tidak efektif dan efisien.
Tanggal 6 November 1997, diadakan diskusi persiapan pemindahan ibukota kabupaten antara jajaran eksekutif dan legislatif pemerintah kabupaten Solok dengan tokoh tokoh masyarakat dan para perantau di Gedung Solok Nan Indah, Koto Baru. Dari 3 usulan calon ibukota, dalam diskusi ini kemudian disepakati untuk memilih lokasi di Kayu Aro - Sukarami sebagai ibukota kabupaten Solok yang direncanakan. 2 calon yang lain adalah Sungai Nanam di kecamatan Lembah Gumanti dan Muaro Paneh di kecamatan Bukit Sundi.
Lokasi yang dimaksud adalah lahan sekitar 500 Ha yang terletak diperbatasan antara Kayu Aro - Sukarami di pinggir jalan raya Solok - Padang yang merupakan salah satu jalur Lintas Sumatera. Untuk ini kemudian dibuat pembahasan dan perencanaan matang terhadap semua aspek yng menyangkut keberadaan ibukota baru tersebut, seperti aspek sosial ekonomi, aspek geografi dan topografi serta dilengkapi dengan AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Terhadap Lingkungan), dimana ditegaskan bahwa pembangunan ibukota ini tidak akan melakukan perubahan ekstrim terhadap kondisi lahan dan bentang alam, menjaga kawasan sekitar dari pengrusakan yang tidak perlu dan mengalokasikan hanya sekitar 40 % dari luas lahan keseluruhan untuk sarana dan prasarana pembangunan...http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Solok



Keadaan Geografis, Topografis dan Demografis
 
Kabupaten Solok dengan luas 7.084,20 Km2 (708.420 Ha) yang  secara Geografis terletak pada 0 derajat 31 sampai pada 1 derajat 45 derajat Lintang Selatan dan 100 derajat 25 sampai 101 derajat 41 Bujur Timur dengan batas-batas sebagai berikut:
 
• Sebelah Utara  : berbatas dengan Kabupaten Tanah Datar
• Sebelah Timur  : berbatas dengan Kola Sawahlunto dan Kabupaten Sawahlunto Sijunjung.
• Sebelah Selatan  : berbatas dengan Kabupaten Kerinci (Provinsi Jambi).
• Sebelah Barat  : berbatas dengan Kabupaten Pesisir Selatan dan Kota Padang.

 
Secara umum Daerah ini beriklim tropis dengan temperatur bervariasi antara 18 derajat Celsius hingga 30  derajat Celsius, dimana dapat ditemui daerah berhawa panas, sedang dan dingin Dengan ketinggian antara 400 M sampai 1.700 M diatas permukaan laut. Daerah yang mempunyai ketinggian antara 400 sampai 500 M diatas permukaan laut meliputi sekitar 37% dan berada pada ketinggian 500 sampai 1000 M meliputi 34% dan berada pada ketinggian 1000 M sampai 1.700 M diatas permukaan taut sekitar 29%.
Dengan tipografi yang tidak rata, Kabupaten Solok dianuggerahi empat buah Danau yaitu:

1. Danau Singkarak di Kecamatan X Koto Singkarak seluas + 1129,29 Ha.
2. Danau Diatas di Kecamatan Lembah Gumanti seluas + 17,19 Ha.
3. Danau Dibawah di Kecamatan Lembang Jaya seluas + 16,83 Ha dan
4. Danau Talang di Kecamatan Lembang Jaya + 1,9 Ha

 
Danau-danau itu adalah jadi sumber hidup Petani Nelayan dan sumber pengairan sawah juga  merupakan asset wisata yang oleh  para wisatawan mancanegara maupan domestik.
Selain hanya den hutan dan Danau, Kabepaten Solok juga memiliki 34 ruas sungai besar dan sungai kecil. Keberadaan sungai-sungai  tersebut sangat bermanfaat bagi kehidupan manyarakat tetapi juga mendatangkan bahaya, karena hampir setiap tahun meagakibatkan banjir atau longsor yang dapat menimbulkan korban tak sedikit. Banjir dan longsor ini selain karena labilnya tanah, juga karena tingginya curah hujan.
Oleh karena keketinggian bervariasi, maka tingkat curah hujan juga berbeda Curah hujan tertinggi terdapat di Kecamatan Sungai Pagu 5.774 mm dengan hari hujan 153 hari dalam setahun, dan terendah di Saningbakar 1.189 mm dengan jumlah hari hujan rata-rata 99 hari pertahun.
Perbedaam iklim yang cukup tajam antara satu kawasan dengan kawasan lain membuat kondisi Sumber Daya Alam juga saling berbeda. Di Solok Bagian Utara yang rata-rata lebih rendah, tanahnya juga tidak terlalu subur, tanah berbatuan dan kering membuat penduduknya tebih banyak merantau meninggalkan kampung halamannya, misalnya Kecamatan IX Koto Sungai Lasi, X Koto Diatas, X Koto Singkarak dan Junjung Sirih, sementara di bagian tengah arah ke selatan tertetak pada dataran tinggi, bercurah hujan tinggi dan tanahnya lebih subur, mulai dari Kecamatan Gunang Talang, Lembah Gumanti, Lembang Jaya. Payung Sekaki dan Pantai Cermin, karena itu pada bagian tengah merupakan daerah penghasil komoditas sayuran seperti kol, bawang, kentang, cabe dan sayur mayur lainnya, sedangkan untuk wilayah setatan seperti Sungai Pagu dan Sangir sebagian daerahnya sudah berada pada dataran sedang dan rendah sehingga cocok untuk komoditi perkebunan seperti sawit, teh, kopi dan sebagainya.
 
Dari jumlah penduduk tersebut, sekitar 73% memiliki mata pencaharian di sektor pertanian, menyusul sektor perdagangan 9,2% , Pegawai Negeri 7,25%, jasa dan industri 5,36% dan dilapangan penghidupan lain-lain 5,19%.
 
Kepadatan penduduk perkecamatan sangat bervariasi dan dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya maka terdapat angka laju pertumbuhan penduduk sebesar 1,6% pertahun.
 
Sumber : http://www.soloknet.itgo.com

1 komentar:

bisakah saya mendapat informasi tentang jumlah jorong di kab. solok, ini untuk keperluan tesis saya di s2 kedokteran UGM

Posting Komentar

JoEYUNG. Diberdayakan oleh Blogger.

map solok

map solok